Kini, banyak mahasiswa terbiasa berpikir dalam pola berpikir sempit. Mereka tidak diarahkan untuk berpikir ke depan. Pola pendidikan Indonesia membentuknya sejak masa sekolah dasar. Rutinitas siswa terikat pada kurikulum dan silabus pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah.

Saat berada di tingkat sekolah dasar, siswa hanya melakukan kegiatan atau mempelajari hal yang memang seharusnya dilakukan dan dipelajari pada tingkat sekolah dasar. Begitu pula saat berada di tingkat sekolah menengah pertama, siswa hanya melakukan kegiatan dan mempelajari hal yang memang seharusnya dilakukan dan dipelajari pada tingkat sekolah menengah pertama. Mereka sama sekali tidak berpikir dan tidak diberikan gambaran tentang hal yang akan dialami dan didapatkan di bangku sekolah menegah atas.

Tentu hal ini berpengaruh besar pada keberadannya di bangku kuliah. Mahasiswa berpikir jika berkuliah di jurursan fisika, setelah lulus kelak ia harus mengabdi di bidang kerja yang tidak jauh hubungannya dengan ilmu fisika. Tidak terbayang oleh mahasiswa tersebut pengabdian dan jenis pekerjaan lain.


Pola tersebut membuat idealisme mahasiswa menjadi sempit. Mereka hanya berpikir sesuai yang hari ini dihadapi. Mahasiswa bagaikan katak dalam tempurung yang hanya mengetahui hal dalamnya saja. Ketika keluar dari temperung, ternyata ia elihat dunia luar lebih luas dan sangat complicated serta banyak permasalahan dan tantangannya.

Sebenarnya, pola berpikir idealisme sempit tersebut bernilai Positif dan Negatif.
1. Nilai Positifnya
  • Mahasiswa fokus pada hal yang dihadapi
  • Mahasiswa seolah ahli di satu bidang tertentu walaupun sebenarnya tidak juga karena selama sekolah dan kuliah banyak bidang yang harus dipelajari
  • Mahasiswa berpikir dengan mengandalkan  kekuatan yang dimiliki bisa sukses setelah tamat kuliah
2. Nilai Negatifnya
  • Secara mental, mahasiswa tidak siap menghadapi kondisi dan  situasi yang jauh dari bayangannya
  • Mahasiswa tingkat empat, bahkan tingkat akhir tidak punya orientasi sasaran yang harus dikerjakan apabila lulus dari perguruan tinggi.

0 komentar:

Post a Comment

 
Top